Sebagai informasi, setelah dilepas grup Indomobil, Chery masuk kembali ke Indonesia pada 2012 melalui Chery Mobil Indonesia (CMI). Namun merek mobil asal Negeri Tirai Bambu itu tidak lagi melakukan aktivitas penjualan mobil ke diler sejak 2013. Selama itu nama Chery masih muncul dalam data Gaikindo, tapi baru tahun ini absen.
Kejadian yang dialami Chery ini sebenarnya juga sudah pernah terjadi pada merek mobil asal Swedia, Volvo.
Seperti dilansir dari laman Kompas Otomotif pada Selasa (23/2), penjualan Volvo terakhir kali terekam pada tahun 2013 dengan penjualan wholesales sebanyak 19 unit. Kemudian nama Volvo hilang pada tahun 2015.
Meski begitu, pekan lalu Presiden Komisaris Indomobil Sukses International Tbk Subronto Laras mengonfirmasi Volvo masih berada di bawah naungan perusahaan tapi tidak punya showroom dan tidak ada penjualan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Gaikindo Noegardjito menjelaskan bahwa Chery memang tidak melakukan aktivitas penjualan. Tapi, belum tentu tutup atau akan hengkang seperti Ford. Sebab pernyataan seperti itu bukan kapasitas Gaikindo.
“Mungkin masih beroperasi tapi dalam periode tertentu sedang tidak,” ujar Noegardjito, seperti dikutip dari Kompas Otomotif, Senin (22/2).
Lebih lanjut, Noegardjito juga memastikan Chery masih anggota Gaikindo sebab belum ada pernyataan resmi tertulis dari perusahaan tentang pengunduran diri atau semacamnya kepada Gaikindo.
“Kita bicara legal saja. Secara resmi perusahaannya masih ada,” lanjutnya.
Berdasarkan laporan, salah satu diler Chery di kawasan Motorave Jl. Agung Barat No. 15 Sunter, Jakarta Utara, menyatakan bahwa stok Chery sudah tidak tersedia. Namun meski kegiatan penjualan sudah tidak berjalan, tetapi unit bengkel dan suku cadang tetap beroperasi. Selain itu, laman resmi Chery juga masih bisa diakses, tetapi sudah tidak diperbaharui alias di-update.
No comments:
Post a Comment