Toyota Supra. Siapa yang tidak pernah mendengar nama terkenal ini? Menjadi mobil “pahlawan” di franchise Fast & Furious pertama, menjadi juara di beragam kompetisi internasional seperti turing & drifting, serta melesat kencang di berbagai jalanan di ratusan negara. Supra adalah legenda.
Oke, mungkin bagi fans mobil JDM atau mobil Jepang, nama Skyline GT-R lebih dianggap lebih “sakral” & menduduki peringkat paling puncak dibanding Supra. Mungkin ini karena sejarah Skyline yang lebih lama & banyak dibanding Supra.
Bisa dilihat dari usia 2 nama ini. Skyline sudah ada sejak 1957 sampai hari ini (baik varian Skyline maupun GT-R), sedangkan Supra? Baru muncul pada tahun 1978 (itupun masih menggotong emblem Celica), dan berakhir pada tahun 2002 pada generasi ke-4 ini. Namun, ini bukan berarti Supra kalah set dibanding Skyline!
Coba kita lihat desainnya : Siapa yang tidak terintimidasi jika melihat sosok ini muncul di kaca spion mobil anda? Sejak Mk 1 sampai generasi terakhir (MK IV) yang menjadi subjek utama tulisan ini, Supra tidak pernah terlihat datar, tidak garang, atau “culun”. Supra selalu terlihat sangar!
Dibuat sebagai penerus supercar legenda Jepang, 2000GT, Toyota memang tidak main-main dalam mendesain Supra Mk IV. Setelah di generasi ke-3, Supra terlihat sangat “Eropa” dengan lampu retractable, desain menyudut & tajam, Mark IV kembali ke akar dari desain sportcar Toyota : Mengalir & halus, namun tetap agresif, sama seperti 2000GT. Hasilnya? Lihat sendiri…
Supra, meski terlihat tambun, namun sangat aerodinamis lho! Pengetesan yang cukup intensif di terowongan angin memang sukses menghasilkan koefisien drag hanya .31 & .32, yang membuat Supra cocok untuk dipakai di kecepatan tinggi. Smoky Nagata sendiri, memakai platform Supra dalam berbagai kreasinya yang berfokus pada topspeed.
Kelebihan lain dari Supra yang berbasis dari Soarer / Lexus SC ini, adalah tersedia dalam banyak varian. Mau varian n/a? Ada SZ. Mau yang elegan & nyaman dipakai dengan transmisi otomatik? Ambil GZ. Butuh performa brutal & responsif? Silahkan pilih RZ. Dan yang kerennya? Tersedia dalam atap Targa ala mobil Eropa!
Mesin…Ah, inline-6 Toyota. Dari M sampai penggantinya, JZ, mesin segaris ini sudah terkenal kuat seperti tank baja, membuatnya siap memuntahkan tenaga sangat besar, tanpa harus mengganti banyak komponen internal. Banyak rekor tenaga dyno dicetak oleh mesin ini, seperti “Big Red” racikan Amir Bakhta, yang memiliki tenaga maksimum : 1.732hp. Hell yeah!
Senjata utama Supra MK IV lainnya adalah transmisi super cadas V160 dari Getrag. Transmisi 6-percepatan yang hanya tersedia dalam varian RZ & SZ-R ini, diakui sangat bandel & kuat. Banyak pemilik Supra, tidak mengganti transmisinya meski sudah memiliki mesin bertenaga sangat besar. Itulah salah satu contoh hardcore-nya Toyota pada masa lalu!
Meski berbobot cukup berat (1.550 kg untuk varian turbo) Supra memiliki pengendalian yang baik. Selain karena pembagian bobot yang mantap (53:47), Supra RZ juga dilengkapi sistem rem ABS dengan sensor gravitasi ala Formula 1, yang menyesuaikan kecepatan, arah & sudut tikungan. Keren kan?
Kabin Supra MK IV, dirancang dengan orientasi untuk pengemudi. Membuat dashboardnya dibuat mengarah kepada pengemudi agar mudah mengontrol & memantaunya. Ukurannya juga cukup lega dan nyaman. Terbukti, banyak media mengatakan kalau Supra nikmat dikemudikan dalam perjalanan jauh.
Arena balap, rutin dijadikan tempat Supra untuk membuktikan kemampuannya. Dari kelas turing seperti JGTC / Super GT sampai Le Mans, TRD dan beberapa tim lain seperti SARD & Tom’s sudah pernah memakai Supra untuk menggondol puluhan piala di kejuaraan bergengsi tersebut.
Namun, arena kecepatan di trek lurus seperti drag & highspeed run adalah “habitat” utama Supra. Mulai dari yang hanya dimodifikasi sedikit (karena parts bawaan Supra yang bagus), sampai yang secara ekstensif seperti HKS Drag Supra tunggangan Tetsuya “Dry hopp” Kawasaki ini, yang sayangnya tidak aktif lagi karena kelas “Pro V8” ditutup oleh NHRA…
Jangan lupa monster kuning racikan Koyama-san dari JUN ini, AKIRA Supra. Mampu mencetak topspeed lebih dari 400km/h di trek garam Bonneville, membuatnya menjadi salah satu mobil Toyota terkencang di dunia, dengan basis mobil jalanan.
Sama seperti sedan FR Jepang lainnya, Supra juga sering dipakai di arena drifting. Meskipun jarang, namun banyak juara memakai Supra sebagai senjata andalan mereka. Contohnya seperti adalah Mark Luney, Fredric Aasbo.
Sayang, meski terhitung sukses jika dibandingkan rival terberatnya, Skyline GT-R, kedigdayaan Supra bersama sportcar Jepang lain harus berakhir pada tahun 2002, dan total sudah diproduksi 11.239 unit Supra MK IV.
Banyak spekulasi akan kelahiran kembali Supra. Mulai dari yang hanya konsep, sampai yang sudah dilakukan tesnya oleh Toyota. LFA sendiri sebenarnya meneruskan tongkat baton 2000GT – Supra, namun dengan harga & jumlah yang eksotis, sepertinya legenda Supra telah berakhir pada Mark IV…
Ah, semoga saja nanti Toyota kembali membuat varian terbaru Supra, yang sama-sama berkarisma seperti Mark IV, untuk menandingiR 35 GT-R yang sukses merajai kelas sportcar Jepang. Namun untuk sementara, saatnya menabung (yang lama!) untuk meminang Supra Mark IV, yang makin kesini makin ekonomis harganya, jika dibandingkan R34 GT-R yang stabil harganya.
Oke, mungkin bagi fans mobil JDM atau mobil Jepang, nama Skyline GT-R lebih dianggap lebih “sakral” & menduduki peringkat paling puncak dibanding Supra. Mungkin ini karena sejarah Skyline yang lebih lama & banyak dibanding Supra.
Bisa dilihat dari usia 2 nama ini. Skyline sudah ada sejak 1957 sampai hari ini (baik varian Skyline maupun GT-R), sedangkan Supra? Baru muncul pada tahun 1978 (itupun masih menggotong emblem Celica), dan berakhir pada tahun 2002 pada generasi ke-4 ini. Namun, ini bukan berarti Supra kalah set dibanding Skyline!
Coba kita lihat desainnya : Siapa yang tidak terintimidasi jika melihat sosok ini muncul di kaca spion mobil anda? Sejak Mk 1 sampai generasi terakhir (MK IV) yang menjadi subjek utama tulisan ini, Supra tidak pernah terlihat datar, tidak garang, atau “culun”. Supra selalu terlihat sangar!
Dibuat sebagai penerus supercar legenda Jepang, 2000GT, Toyota memang tidak main-main dalam mendesain Supra Mk IV. Setelah di generasi ke-3, Supra terlihat sangat “Eropa” dengan lampu retractable, desain menyudut & tajam, Mark IV kembali ke akar dari desain sportcar Toyota : Mengalir & halus, namun tetap agresif, sama seperti 2000GT. Hasilnya? Lihat sendiri…
Supra, meski terlihat tambun, namun sangat aerodinamis lho! Pengetesan yang cukup intensif di terowongan angin memang sukses menghasilkan koefisien drag hanya .31 & .32, yang membuat Supra cocok untuk dipakai di kecepatan tinggi. Smoky Nagata sendiri, memakai platform Supra dalam berbagai kreasinya yang berfokus pada topspeed.
Kelebihan lain dari Supra yang berbasis dari Soarer / Lexus SC ini, adalah tersedia dalam banyak varian. Mau varian n/a? Ada SZ. Mau yang elegan & nyaman dipakai dengan transmisi otomatik? Ambil GZ. Butuh performa brutal & responsif? Silahkan pilih RZ. Dan yang kerennya? Tersedia dalam atap Targa ala mobil Eropa!
Senjata utama Supra MK IV lainnya adalah transmisi super cadas V160 dari Getrag. Transmisi 6-percepatan yang hanya tersedia dalam varian RZ & SZ-R ini, diakui sangat bandel & kuat. Banyak pemilik Supra, tidak mengganti transmisinya meski sudah memiliki mesin bertenaga sangat besar. Itulah salah satu contoh hardcore-nya Toyota pada masa lalu!
Meski berbobot cukup berat (1.550 kg untuk varian turbo) Supra memiliki pengendalian yang baik. Selain karena pembagian bobot yang mantap (53:47), Supra RZ juga dilengkapi sistem rem ABS dengan sensor gravitasi ala Formula 1, yang menyesuaikan kecepatan, arah & sudut tikungan. Keren kan?
Kabin Supra MK IV, dirancang dengan orientasi untuk pengemudi. Membuat dashboardnya dibuat mengarah kepada pengemudi agar mudah mengontrol & memantaunya. Ukurannya juga cukup lega dan nyaman. Terbukti, banyak media mengatakan kalau Supra nikmat dikemudikan dalam perjalanan jauh.
Arena balap, rutin dijadikan tempat Supra untuk membuktikan kemampuannya. Dari kelas turing seperti JGTC / Super GT sampai Le Mans, TRD dan beberapa tim lain seperti SARD & Tom’s sudah pernah memakai Supra untuk menggondol puluhan piala di kejuaraan bergengsi tersebut.
Namun, arena kecepatan di trek lurus seperti drag & highspeed run adalah “habitat” utama Supra. Mulai dari yang hanya dimodifikasi sedikit (karena parts bawaan Supra yang bagus), sampai yang secara ekstensif seperti HKS Drag Supra tunggangan Tetsuya “Dry hopp” Kawasaki ini, yang sayangnya tidak aktif lagi karena kelas “Pro V8” ditutup oleh NHRA…
Jangan lupa monster kuning racikan Koyama-san dari JUN ini, AKIRA Supra. Mampu mencetak topspeed lebih dari 400km/h di trek garam Bonneville, membuatnya menjadi salah satu mobil Toyota terkencang di dunia, dengan basis mobil jalanan.
Sama seperti sedan FR Jepang lainnya, Supra juga sering dipakai di arena drifting. Meskipun jarang, namun banyak juara memakai Supra sebagai senjata andalan mereka. Contohnya seperti adalah Mark Luney, Fredric Aasbo.
Sayang, meski terhitung sukses jika dibandingkan rival terberatnya, Skyline GT-R, kedigdayaan Supra bersama sportcar Jepang lain harus berakhir pada tahun 2002, dan total sudah diproduksi 11.239 unit Supra MK IV.
Banyak spekulasi akan kelahiran kembali Supra. Mulai dari yang hanya konsep, sampai yang sudah dilakukan tesnya oleh Toyota. LFA sendiri sebenarnya meneruskan tongkat baton 2000GT – Supra, namun dengan harga & jumlah yang eksotis, sepertinya legenda Supra telah berakhir pada Mark IV…
Ah, semoga saja nanti Toyota kembali membuat varian terbaru Supra, yang sama-sama berkarisma seperti Mark IV, untuk menandingiR 35 GT-R yang sukses merajai kelas sportcar Jepang. Namun untuk sementara, saatnya menabung (yang lama!) untuk meminang Supra Mark IV, yang makin kesini makin ekonomis harganya, jika dibandingkan R34 GT-R yang stabil harganya.
No comments:
Post a Comment