Ban harus selalu diberi tekanan yang ideal demi mencapai performa optimalnya. Untuk ban standar tinggal mengacu pada buku manual.
Tapi bagaimana jika ban sudah diganti dengan yang berbeda ukuran? Jangan sampai salah! Tekanan yang tidak sesuai sangat berbahaya bagi keselamatan berkendara.
Bila ban standar indeks tekanan ban dapat dilihat pada buku manual atau pada panel pintu pengemudi yang biasanya tercantum di pilar B. Sementara bagi yang sudah ganti ban dengan ukuran berbeda maka tekanan anginnya akan berbeda pula.
Misal, Nissan Grand Livina yang ban standarnya berukuran 185/65 R15 88H. Dengan penumpang berjumlah 3 orang, tekanan yang direkomendasi oleh ATPM adalah 35 psi untuk roda depan dan belakang. Bila sang pemilik mengganti ban dengan ukuran 215/45 R17 87V, berapakah tekanan angin idealnya?
Patokannya selalu bertolak agar ban mampu menopang bobot yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil, karena mereka telah melakukan riset dan memperhitungkan ukuran yang paling tepat bagi produknya. Tak lupa untuk perhatikan kode load index(indeks beban) dari ban tersebut kemudian cocokan dengan tabel load index.
Indeks beban dapat dilihat dari dua angka terakhir sebelum simbol huruf. Di ban standar Grand Livina, load index-nya 88. Di tabel, kode 88 menandakan ban yang bersangkutan mampu menopang beban hingga 560 kg jika diisi dengan tekanan 35 psi.
Sedangkan ban yang baru memiliki kode load index 87. Berdasarkan tabel, jika diisi dengan tekanan 35 psi ia memiliki kemampuan menanggung beban hingga 545 kg.
Dari sini, maka ban yang baru harus menyesuaikan dengan pencapaian beban maksimum dari ban yang sebelumnya. Di tabel, ban 215/45 R17 87V agar beban maksimumnya mencapai – atau setidaknya mendekati – 560 kg adalah jika diisi dengan tekanan 37 psi, sehingga mampu menopang 561 kg.
No comments:
Post a Comment