Perburuan mobil tua tak hanya membuat gengsi mobil ini menanjak, harganya pun ikut terkerek. Salah satunya Toyota Starlet, harganya cenderung naik gara-gara banyak yang mencari mobil ini.
Komar, pemilik show room mobil bekas Juanda Mobil, Depok, mengatakan bahwa banyak yang mencari Starlet, sementara barangnya terbatas, sehingga harga pun terangkat.
Kenapa bisa semahal itu? Komar mengatakan, desain yang tak usang membuat konsumen menengah ke bawah banyak yang jatuh hati pada mobil buatan Jepang ini. Selain itu, soal mesin juga tak diragukan lagi. Mesin karburator yang sederhana membuat perawatan Starlet sangat mudah. Jadi tidak perlu khawatir bakal sering mogok.
Dia mengatakan, mobil ini sebenarnya banyak diburu orang-orang daerah. Mereka sengaja membeli Starlet di ibu kota dan menjualnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Kalau di Jakarta sendiri, Starlet sudah jarang beredar," katanya.
Starlet merupakan sedan tak berbuntut alias hatchback yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation, Jepang dalam kurun 1978 - 1999. Pada awalnya Starlet merupakan versi mahal Toyota Publica yang telah diproduksi Toyota sejak 1973.
Starlet diluncurkan dengan 3 dan 5 pintu. Pasar terbesar Starlet berada di Jepang, Indonesia, Amerika Tengah, dan beberapa negara Eropa seperti Belanda, Belgia, Swiss, dan Yunani. Setelah Starlet dihentikan produksinya, pada 1999 Toyota menggantikan posisinya dengan Yaris.
Di Jepang, Starlet tersedia dalam banyak varian, yaitu Standard, DX, Soleil, XL, XL Lisse, S, SE, Si, Si Limited, Si Canvas Top, Ri, Turbo R, dan Turbo S. Model Ri dan Turbo R merupakan varian berbodi ringan untuk keperluan balap. Sedangkan Turbo S adalah yang kencang dan berkelas.
Untuk pasar ekspor, Starlet hadir dalam model Standard and XL bermesin 1000 cc, 1.3 DX, 1.3 XL, 1.3 S, and 1.3 SE bermesin 1300 cc, serta Standard bermesin diesel 1.500 cc.
No comments:
Post a Comment